Senin, 11 Juni 2012

filsafat pancasila


2.1 Kedudukan Pancasila
2.1.1. Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara dan sebagai Sumber dari segala Sumber Hukum.

Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai Dasar Filsafat atau Dasar Falsafah Negara (Philosofische Gronslag) dari Negara, ideologi Negara atau (Staatsidee). Dalam pengertian ini pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan Negara. Pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara. Konsekuensinya seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara terutama segala peraturan perundang-undangan termasuk proses reformasi dalam segala bidang dewasa ini dijabarkan  dari nilai-nilai pancasila. Maka pancasila merupakan Sumber dari segala sumber hukum , pancasila merupakan sumber kaidah hukum Negara yang secara konstitusional mengatur Negara Republik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah, beserta pemerintah Negara.
Sebagai dasar Negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai, norma serta kaidah, baik moral maupun hukum Negara, dan menguasai hukum dasar, baik yang tertulis atau Undang-Undang Dasar maupun yang tidak tertulis atau Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara hukum.
    Sebagai sumber dari segala hukum atau sebagai sumber tertib hukum Indonesia maka  Setiap produk hukum harus bersumber dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan UUD 1945
. Pancasila sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa serta idiologi bangsa dan negara, bukanlah hanya untuk sebuah rangkaian kata- kata yang indah namun semua itu harus kita wujudkan dan di aktualisasikan di dalam berbagai bidang dalam kehidupan bermasarakat, berbangsa dan bernegara. 
   
Pancasila sebagai dasar negara menunjukkan bahwa Pancasila itu sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari seluruh tertib hukum yang ada di Negara RI. Berarti semua sumber hukum atau peraturan, mulai dari UUD 1945, Tap MPR, Undang-Undang, Perpu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang2), PP (Peraturan Pemerintah), Keppres (Keputusan Presiden), dan seluruh peraturan pelaksanaan yang lainnya, harus berpijak pada Pancasila sebagai landasan hukumnya.
Semua produk hukum harus sesuai dengan Pancasila dan tidak boleh bertentangan dengannya.Oleh sebab itu, bila Pancasila diubah, maka seluruh produk hukum yang ada di Negara RI sejak tahun 1945 sampai sekarang, secara otomatis produk hukum itu tidak berlaku lagi. Atau dengan kata lain, semua produk hukum sejak awal sampai akhir, semuanya, ‘Batal Demi Hukum’. Karena sumber dari segala sumber hukum yaitu Pancasila, telah dianulir.Oleh sebab itu Pancasila tidak bisa diubah dan tidak boleh diubah.

2.1.2 Pancasila dalam   Kedudukan Pembukaan UUD 1945 sebagai Sumber hukum Positif

Dalam kedudukan dan fungsi pancasila sebagai dasar negara sebagai negara republik indonesia, maka kedudukan pancasila sebagai mana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum indonesia. Dengan demikian seluruh peraturan perudang- undangan di indonesia harus bersumber pada pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya terkandung asas kerohanian negara atau dasar filsafat negara RI.
Dalam alinia ke empat pembukaan UUD 1945, termuat unsur- unsur yang menurut ilmu hukum di syaratkan bagi adanya suatu tertib hukum di indonesia (rechts orde) atau (legai orde) yaitu suatu kebulatan dan keseluruhan peraturan- peraturan hukum.
Dengan di cantumkanya pancasila secara formal didalam pembukaan UUD 1945, maka pancasila memperoleh kedudukan sebagai norma dasar hukum positif, dengan demikian tata kehidupan benegara tidak hanya bertopang pada asas- asas sosial, ekonomi, politik, akan tetapi dalam perpaduanya dengan keseluruhan asas yang melekat padanya yaitu panduan asas- asas cultural.




2.2 Fungsi Pancasila
Dalam perjalanan sejarah ketatanegaraan Republik Indonesia, Pancasila yang kita gali dari bumi Indonesia itu memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
a.       Sebagai dasar negara
Pada tanggal 1 juni 1945, Ir.soekarno dihadapan BPUPKI mengusulkan lima hal sebagai calon Dasar negara yang akan dibentuk yang beliau namakan Pancasila. Hal ini dibenarkan oleh Drs. Moh. Hatta salah seorang Proklamator ketika menerima gelar DOKTOR HONORIS CAUSA dalam Ilmu Hukum dari Universitas Indonesia tanggal 30 september 1976, dan dalam pidato penerimaanya antara lain menyatakan, Bung Karno (Ir. Soekarno) adalah salah seorang yang menjawab pertanyaan dari Dr. Radjiman yang mengatakan Indonesia yang akan didirikan apa dasarnya. Jadi sejak semula memang Pancasila dimaksudkan sebagai dasar negara maka Pancasila menurut Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 adalah merupakan sumber daripada segala sumber hukum yang berlaku di negara Indonesia.

b.      Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
Pancasila bukan hanya untuk diketahui saja, tetapi harus diamalkan sehingga menjadi pedoman hidup (way of life) yang dapat mempersatukan kita serta memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin dalam masyarakat Indonesia yang beraneka ragam sifatnya. Fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup inilah yang selanjutnya diatur dalam butir-butir P-4 yang jumlahnya ada 45 butir.
                    
c.       Sebagai kepribadian bangsa Indonesia
Kepribadian inilah ciri khas seorang manusia atau masyarakat dengan orang lain atau masyarakat lain. Kepribadian bangsa Indonesia ialah ciri khas yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Letak kepribadiannya ialah pada kelima sila yang merupakan stu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan.

d.      Sebagai jiwa bangsa Indonesia
Menurut Von Savigny, setiap bangsa mempunyai jiwa, sehingga apabila jiwa itu diambil, maka bangsa itu akan mati. Oleh karena itu setiap bangsa akan mati-matian mempertahankan jiwa tersebut, yang merupakan sesuatu miliknya yang sangat dijunjung tinggi. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah merupakan jiwanya, karena terbukti dengan setiap ada usaha untuk mengambilnya dalam arti mengganti dengan ideologi lain selain Pancasila, maka rakyat Indonesia secara mati-matian mempertahankannya. Dalam sejarah dapat dilihat sejak adanya usaha dari Muso untuk berusaha mengganti Pancasila dengan Komunisme tahun 1948, kemudian Liberalisme. Darul Islam dengan tentara Islam Indonesia, dan terakhir Gerakan 30 september 1965 bangsa Indonesia dengan gigih membela dan mempertahankan mati-matian, sehingga Pancasila dinyatakan SAKTI. Maka terbuktilah, bahwa Pancasila adalah merupakan jiwa dari bangsa Indonesia.
                  
e.       Sebagai tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia
 Tujuan yang hendak dicapai bangsa Indonesia, ialah suatu masyarakat yang adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur dan berkedaulatan rakyat dalam suasana peri kehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib,dan damai. Jdi meskipun tujuan yang hendak dicapai adalah masyarakat yang dicita-citakan, namun tetap berdasarkan Pancasila.

f.       Sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia
 Pancasila telah mendapat persetujuan dari wakil-wakil rakyat, menjelang dan sesudah proklamasi kemerdekaan Indonesia yang kita junjung tinggi, bukan karena sekedar ia telah ditemukan kembali dari kandungan kepribadian dan cita-cita bangsa Indonesia yang terpendam sejak berabad-abad yang lalu, melainkan karena Pancasila telah mampu membuktikan kebenarannya setelah diuji oleh sejarah perjuangan bangsa.

g.      Sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Sebutan ini dapat dilihat dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1983, dalam arti pengertian asas ini meliputi juga dasar, landasan dan pedoman serta kata lain yang mengandung pengertian yang sama dengan asas. Sehingga partai-partai politik yang hidup di Indonesia termasuk organisasi kemasyarakatan wajib mencantumkan asas ini dalam anggaran dasar masing-masing organisasinya.



h.      Sebagai moral pembangunan
 Sebutan ini mengandung maksud agar nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 dijadikan tolak ukur dalam melaksanakan Pembangunan Nasional, baik dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, maupun dalam evaluasinya.
I.                   Sebagai pengamalan dari pembangunan nasional
            Pancasila sebagai tujuan nasional, artinya untuk mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila harus dilaksanakan pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 yang dijabarkan dalam GBHN, Pelita, berbagai proyek dan seluruh kegiatan Pembangunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan rakyat baik tingkat pusat maupun daerah.
2.3  Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
2.3.1 Pengertian Filsafat
Secara etimologis,”filsafat”berasal dari bahasa yunani Phile yang berarti cinta dan sophia yang berarti kebijaksanan. Jadi filsafat berarti cinta kebijaksanaa.
Dr.I.R.J Gred dalam bukunya Elemen Philosop merumuskan filsafat sebagai “ilmu pengetahuan yang timbul dari prinsip-prinsip yang diketahui dengan kekuatan budi kodrati dengn mencari sebab dan musababnya yang terdalam.
Objek material  filsafat adalah seluruh realitas, sedangkan objek material ilmu pengetahuan lainnya senantiasa khusus dan terbatas. Ilmu-ilmu pengetahuan lainnya senantiasa menyelidiki bagaimana struktur objeknya, sedangkan filsafat selalu mencari sebab-sebabnya yang terdalam, mencari hakekat realita. Jadi apabila kita berfilsafat kita slalu berusaha untuk berfikir mendasar dan mendalam, berfikir radikal,dengan mencari akar yang terdalam bukan berdasarkan agama, sebab agama berdasarkan wahyu ilahi,melainkan dengan mengguanakan kekuatan budi kodrati manusia terdiri (Gunawan Tetiardjo,1999”4)
Kita perlu berfikir berdasarkan filsafat agar kita menemukan jawaban atas suatu pertanyaan secara mendasar dan menyadari bahwa sebagai manusia ciptaan tuhan yang derajatnya lebih tinggi dari pada mahluk yang lainya, kita memiliki anugerah daya cipta dan budi kodrat.
2.3.2        Pancasila disebut sebagai Filsafat
Pancasila memenuhi ciri-ciri sebagai filsafat. Dibawah ini adalah beberapa pendapat yang menyatakan bahwa pancasila adalah suatu filsafat:
1.      Pendapat Muh.Yamin.
Dalam bukunya naskah persiapan undang-undang dasar 1945,Muh.Yamin(1962) menyebutkan :
“Ajaran pancasila tersusun secara harmonis dalam suatu sistem filsafat.
Hakekat filsafat Friedrich Hegel (1770-1831) ialah sintesis pikiran lahir dari antitesis pikiran dari pertentangan pikiran lahirnya persatuan yang harmonis. Begitu pula dengan ajaran pancasila,satu sintesis negara yang lahir dari satu antitesis.
Dan kemerdekaan itu kita susun menurut acaran filsafat pancasila yang disebutkan dengan terang dalam mukadimah konstiusis 1945 itu yang berbunyi:”Maka dengan ini kami menyusun kemerdekaan kami itu dalam suatu piagam negara yang berbentuk republik kesatuan berdasarkan ajaran pancasila,disini disebutkan sila yang keliama untuk mewujudkan kebahagian, kesejahteraan, perdamaian dunia, dan kemerdekaan.”kalimat ini adalah kalimat sintesis. Tidakkah ini jelas dan nyata menyebutkan satu sintesis pikiran atas antitesis pendapat ? jadi,sejajar dengan tinjauan pikiran hegel beralasanlah pendapat bahwa ajaran pancasila itu adalah suatu sistem filsafat,sesuai dengan Neo Hegelian. Keliama sila itu tersusun dalam suatu perumusan pikiran-pikiran filsafat yang harmonis.pancasila sebagai hasil penggalian bung karno ini sesuai pula dengan pandangan hidup Neo Hegelian.



2.       Pendapat Soediman Kartahadiprojo
Dalam bukunya yang berjudul pikiran sekitar pancasila (1969).
Soedirman Kartahadiprojo mengemukakan:
Pancasila disajiakan sebagai pidato untuk memenuhi permintaan memberikan dasar filsafat negara,maka disajikan pancasila sebagai filsafat adalah seperti halnya buah-buahan diberikan lalu dimakan dengan keyakinan bahwa dengan buah-buhan itu,suatu penyakit dapat diberantas,sebagai obat.
Pada saat itu,maka pancasila merupakan filsafat negara (staats filosofi).karena itu dapatlah dimengerti kalau filsafat pancasila ini dibawakan sebagai hal-hal yang berkenanan dengan manusia, sebab negara itu adalah manusia sebagai organisai manusia.
            Banyak orang mengira bahwa pancasila adalah ciptaan Ir.Soekarno,tetapi ternyata Ir.Soekarno menolak disebut pencipta pancasila,dan mengatakan bahwa pancasila adalah isi jiwa bangsa indonesia. Kalau dilsafat itu adalah “isi jiwa (suatu) bangsa”maka filsafat itu adalah filsafat bangsa tadi. Jadi pancasila adalah filsafat bangsa indonesia.

3.      Pendapat Drijarkoro
Di dalam seminar pancasila,Drijarkoro (1957) berpendapat antara lain:
“Tentu didahului oleh filsafatkah Weltanschauung itu?
Tidak,dalam kalangan suku-suku primitif terdapat juga Weltanschauung,akan tetapi tanpa rumusan filsafat. Filsafat ada dalam lingkungn ilmu pengetahuan dan Weltanschauung didalam lingkungn hidup banyak pula,bagian-bagian filsafat ( misalnya sejarah filsafat,teori-teori tentang pengertian,alam dsb). Yang tidak berlangsung berdekatan dengan sikap hidup.dengn belajar filsafat oarng tidak dengan tidak sendirinya mempelajari Weltanschauung. Dan tidak pada tempatnya juka dalam filsafat Weltanschauung ditekankan dengan berlebih-lebihan.
Perikemanusiaan harus kualaksanakan juga dalam bermasyarakat, aku manusia niscaya bermasyarakat.bermasyarakat berarti mengadakan kesatuan karya.agar supaya kesatuan karya itu betul-betul merupakan pelaksanaan dari perikemanusiaan, setiap anggota harus dihormati dan diterima sebagai pribadi yang sama haknya.cara melaksananakan perikemanusian dalam sektor ini (ialah pembentukan karya) kita disebut Demokrasi.cara ini harus dijalan kan baik dalam masyarakat kecil (koperasi dan sebagainya) maupun dalam masyarakat besar.
Demikianlah pancasila sebagai dalil-dalil filsafat.dengan hanya mengakui orang masih tinggal dalam lingkungan filsafat.Pancasila baru menjadi pendirian atau sikap hidup,jika orang berkata,”Hidup ku akan merupakan pelaksanaan dari semua sila itu. Itulah Hendak ku, Itulah Putusan ku, Itulah Tekad ku.”

4.      Pendapat Notonegoro
Dalam loka karya pengalam pancasila di jogjakarta,Notonegoro (1976) antara lain mengatakan:
Dinyatakan dalam kalimat keempat pada pembukaan UUD 1945: “Bahwa disusunlah kemerdekaan kebangsaan indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada :
Ketuhanan yang maha esa,Kemanusiaan yang adil dan beradap,persatuan indonesia,dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan serta dan mewujudkan suatu keadilan bagi seluruh rakyat indonesia.”
Kata-kata “ Dengan berdasarkan kepada” tersebut menentukan kedudukan pancasila dalam negara, dalam pengertian ”dasar filsafat”. Dari pembicaraaan oleh badan penyelidik usaha-usaha persiapan (BPUPKI) kemerdekanan indonesia menjelang proklamasi kemerdekaan dapat disimpulkan bahwa dasar itu dimaksudkan dalam rumus abstrak dari ke lima sila dari pancasila dari kata-kata intinya ialah
Ketuhanan, Kemanusian, Persatuan,Kerakyatan dan kadilan,terdiri atas kata-kata pokok dengan awalan dan akhiran ke-an dan per-an dasar filsafat,atas kerohanian negara pancasila adalah cita-cita yang harus dijelmakan dalam kehidupan negara.
Maka,dasar filsafat ialah ratio dari kehidupan negara dan bangsa kita,dan asas kerohanian, sedangkan makna pengertian,”ideologi” negara adalah  cita-cita negara atau sistem kenegaraan atau ilmu pengetahuan tentang cita-cita negara.
5.      Pendapat Reoslan Abdeolgani
Di dalam bukunya,resepkan dan amalkan pancasila Reoslan Abdeolgani (1962) antara lain :
“Jika kita hendak menyimpulkan segala iuran diatas, maka kesimpulan itu adalah sebagai berikut:
Pancasila adalah filsafat negara yang lahir sebagai oleh Collection ideologies dari seluruh bangsa indonesia. Filsafat pancasila pada hakekatnya merupakan suatu realiteit dan suatu noodzakelijkheid bagi keutuhan persatuan bangsa indonesia sebagaimana pada hakekatnya setiap filsafat adalah suatu noodzakelijkheid pula.
Didalam kajiannya dari dalam, ia masih mengandung ruang yang luas untuk berkembangnya penegasan-penegasan lebih lanjut. Didalam fungsinya sebagai pondasi negara,ia telah bertahan terhadap segala ujian baik yang datang dari kekuatan-kekuatan kontra revolusioner maupun kekuatan-kekuatan ekstreem didalam pancasila tercapailah keseimbangan nilai rohaniah dan jasmaniah dan rohaniah manusia indonesia.
Dari pendapat-pendapat diatas, meskipun dinyatakan dalam bentuk yang berbeda-beda,tetapi tidak ada pertentangan antara yang satu dengan yang lain. Semua pendapat mengakui bahwa pancasila adalah suatu filsafat. Moh.Yamin menegaskan bahwa pancasila tersususn secara harmonis dalam suatu filsafat. Ajaran pancasila adalah suatu sistem filsafat sesuai dengan dialegtik Neo Helegian. Soedirman Kartohadiprodjo menegaskan pancasila sebagai filsafat bangsa indonesia berdasarkan atas ucapan bung karno yang menyatakan bahwa pancasila adalah isi jiwa bangsa indonesia. Drijarkoro membedakan antara filsafat dan  Weltanschauung diterangkan pula tentang pancasila sebagai dalil-dalil filsafat dengan hanya mengakui orang masih tinggal didalam lingkungan filsafat.
Notonegoro berpendapat bahwa kedudukan pancasila dalam negara indonesia adalah sebagai dasar negara,dalam pengertian sebagai dasar filsafat. Sifat kefilasafatan dasar negara tersebut diwujudkan dalam rumus abstrak kelima sila dari pancasila.
Reoslan Abdoelgani mengatakan bahwa pancasila adalah filsafat negara yang lahir sebagai collectieve-ideologies dari seluruh bangsa indonesia.
Demikian lah pendapat dari beberapa ahli yang membenarakan pancasila sebagai filsafat. Inti dari uraian tersebut adalah pancasila merupakan hasil perenungan jiwa dan tumbuh serta lahir dalam kehidupan sehari-hari bangsa indonesia (pengkajian yang mendalam dari dalam diri bangsa indonesia).

2.3.3 Pengertian Sistem
Pancasila adalah  sebuah system karena sila-sila pancasila merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan . Esesnsi seluruh sila-silanya juga merupakan suatu kesatuan. Pancasila berasal dari kepribadian bangsa Indonesia dan unsure-unsurnya telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dahulu.
            Secara garis besar pancasila adalah realita yang keberadaannya tidak dapat diragukan. Inti pancasila, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan harus menjadi pedoman dan tolak ukur bagi seluruh kegiatan kemasyarakatan dan kenegaraan bangsa Indonesia.
            Pancasila adalah dasar Negara, ideologi, kepribadian, jiwa, pandangan hidup bangsa Indonesia.

2.3.4 Pengertian Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Filsafat Negara kita ialah Pancasila, yang diakui dan diterima oleh bangsa Indonesia sebagai pandangan hidup. Dengan demikian, pancasila harus dijadikan pedoman dalam kelakuan dan pergaulan sehari-hari.
            Sebagaimana telah dirumuskan oleh Presiden Soekarno, pancasila pada hakikatnya telah hidup sejak dahulu dalam moral, adat istiadat, dan kebiasaan masyarakat  . “Dengan adanya kemerdekaan Indonesia, Pancasila bukanlah lahir, atau baru dijelmakan, tetapi sebenarnya itu pancasila bangkit kembali”.
            Sebagai pandangan hidup bangsa, maka sewajarnya asas-asas pancasila disampaikan kepada generasi baru melalui pengajaran dan pendidikan. Pancasila menunjukan terjadinya proses ilmu pengetahuan, viliditas dan hakikat ilmu pengetahuan (teori ilmu pengetahuan).
            Pancasila menjadi daya dinamis yang meresapi seluruh tindakan kita, dan kita harus merenungkan dan mencerna arti dari tiap-tiap sila dengan berpedoman pada uraian tokoh-tokoh nasional, agar kita tidak memiliki tafsiran yang bertentangan. Dengan pancasila sebagai filsafat Negara dan bangsa Indonesia kita dapat mencapai tujuan bangsa dan negara kita.
            Dengan demikian berdasarkan azas-azas dan kriteria filosofis serta beberapa pendapat , system filsafat pancasila memiliki kriteria dan sifat-sifat universal dan memiliki cirri-ciri khas nasional , sebagai berikut :
  1. Sistematis, fundamental, universal, integral dan radikal mencari kebenaran yang hakiki.
  2. Filsafat yang monotheis dan religious yang mempercayai adanya sumber kesemestaan, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
  3. Monodualisme dan Monopluralisme atau integralistik mengutamakan ketuhanan, kesatan dan kekeluargaan.
  4. Satu kesatuan totalitas  yang bulat dan utuh antar sila-sila Pancasila.
  5. Memili corak universal, terutama sila I dan sila II serta corak nasioanal Indonesia terutama sila III, IVdan V.
  6. Idealism fungsional (dasar dan fungsi serta tujuan idiil sekaligus)
  7. Harmoni idiil (asas selaras, serasi dan seimbang)
Memiliki ciri-ciri dimensi idealitas, realitas dan fleksibelitas.

Senin, 04 Juni 2012

Rumah hantu Indonesiaaa hihihi

guys ini cerita gw pas gw masuk kerumah hantu Indonesia, waktu itu sih pas banget adanya di mall Depok. Pas gw tau ada begonoan, gw pengennn bet bet masuk kesitu, apalagi setelah liat status facebookkk temen-temen gw yang udah pernah kesana, katanya serem lah, apalahhhhh hmmmmm semakin penasarann. Awalnya sih gw ngajak pacar gw (pas gw punya pacar) sekarang?????? -_- ehhh lanjuttt,,, tapi gak tau kenapa kagak jadi-jadi dah, hahahaha waktu itu pas banget ada temen SMP gw yang kuliah nya nan jauh dimata (padahal cuma diBandung) dia lagi pulang ke Depok, nah akhirnya gw ajakin dah dia tuh ya dann gw juga ngajak temen-temen gw yang lain, harusnya sih ber 7 eh jadinya cuma ber 5, cewek 2 cowok 3 ahhahaha nah dah tuh, gw sih janjiannya jam 4 sore. waktu itu gw masij jam 1, dan gw tidur siang aja, dengan harapan abis bangun,mandi trus langsung jalan2 ama temen2 gw hahahaahh teeeeeettttttttttt ternyata udah jam 3, dengan siap banget gw langsung mandi, solat, hmmmmmm kira2 jam setengah 4 lah, gw mulai nunggu temen2 gw dateng kerumah, pertama sih gw nyuruh temen gw yang cewek sebut saja Mawar (kaya investigasi aja hahah) bukan mawar tapi namanya Ratih, gw BBM ini dia buat langsung kerumah dengan cepat pun dia datang, dan gw pun senang, berarti tinggal nunggu cowok2 itu yang dateng,, udah jam 4 lewat, gw sms teguh (salah 1 temen gw yg cowok) dia bilang lagi dirumah yugi, dan katanya sih yugi baru mandi -_____- gimana gtu kalw denger yugi lagi mandi, secara dia tuh mandinya lama bangetttt kaya cewekkk , udah gtu rambutnya yugi mulus bangetttt kaya iklan sampo "yuginya ada?" "Laaaagiiiiiiiii keramassssss" -,- ettt kenapa jadi ngomongin yugi hmmmmm. oke lanjut, nah abis itu gw ngeBBMin si hadi (temen gw yg dari Bandung itu) ternyata bbm gw kagak di read, pikir gw sih lagi mandi, tapi ko lama banget yaaa??? trus gw bbmin, dan ternyataaaaaaaaaaaaa dia baru bangunnn tidurr #ngenes gw bbmin sampe dia bngunnn, ya akhirnya sih dia bangunn, nah 2 cowok si yugi ama teguh udah dateng, ada kali ya 1 jam nunggu si hadi ,, akhirnya dia dateng juga hahaha janjian jam 4 tapi baru jalan jam setengah6 --_-- kebuktikan cowok lebih suka ngaret daripada cewek hahahahahaha oke fix kita otw ke mall depok, pas nyampe sana langsung dah ketempatnya ternyata loketnya tutup soalnya lagi magrib,hmmm nah akhirnya gw beli tiket, dan ngantri. buat masuk kerumah hantunya hahahahaha. pas masuk dibatesin cuma 7 orang, karna gw ber5 ada 2otang laghi, mereka ber2 adalah sepasang kekasih, kita masuk nih akhirnyaa dengan posisi. orang yg pacaran itu didepan, yg cowok paling depan,trus ceweknya, trus hadi,yugi,gw,ratih,dan yg belakang teguh pas masuk bener2 gelaaaapppp banget banget dah gtu bau bau menyan nyengat banget, ditambah backsound yg mendukung banget, pertama sih gw berani banget, tapi ko lama2 kayanya agak ngeri juga ya hihihihihi. pas masuk, kan kagak keliatan apa2 noh, jadi ya selow ajah, eh tiba2 dari belakang ada yg nyolek2 dah gtu pas gw liat ternyata setannya udah muncul. dengan matanya yg keluar, waaaaaaaa aa gw sama yg lain pada teriakk, gokil emang ahhahaha, dah gtu temen gw segala ada acara sendalnya putus lagi ahhahaha parah banget dah ya udah gtu yg orang pacaran itupenakut banget dah sumpahh hahahaha, serem sih didalem ada suster ngesot yang tadinya ngesot eh lama2 berdiri hahahahah gimana gw kagak ketawa hahha, nah pas didalem kan loromg gtu yaa, temen gw si yugi, sendalnya ketinggalan dia ngambil dulu dah tuh kebelakang, nah karna depannya yugi itu hadi, jadi gw langsung aja pegangan ama dia, yang namanya gelap mah kagak keliatan hahha gw pegang ajah tuh bajunya ahhhhah pas gw mendekat ke tu orang dan ternyata bukan si hadi -_______- salah pegang ternyata dia yang pacaran itu hahha untung gelap dan kondisi lagi pada ketakutan ahhahaah adakali ya didalem itu 5 menit, setelah ketemu pocong, kuntilanak, suster ngesot , akhirnya ketemu juga sama pintu keluar ahhahaah sumpah ngos-ngosan sih pas keluar udah gtu bau menyannya masih kerasa banget ahahhaahah bagus banget nih tim penyelenggaranya ahha sukses terus buat RHI, kalw bisa yang lebih seremm lagi ya ehhehhehehe ;D

Minggu, 27 Mei 2012

tentang Flagellata


2.1.1 PENGERTIAN FLAGELLATA

            Flagellata dalam bahasa Latin diambil dari kata flagell yang berarti cambuk. Ciri khas dari kelas flagellata ini adalah alat geraknya yang berupa cambuk getar . Selain berfungsi sebagai alat gerak, flagel juga dapat digunakan untuk mengetahui keadaan lingkungannya atau dapat juga digunakan sebagai alat indera karena mengandung sel-sel reseptor di permukaan flagel dan alat bantu untuk menangkap makanan. Berikut akan dibahas lebih lanjut mengenai klasifikasi, ciri-ciri morfologi, ciri-ciri fisiologi, lingkungan ekologi dan tingkah laku, cara reproduksi dan siklus hidup, dan peranan flagellate.
Flagelata memiliki 1 inti atau lebih dari 1 inti dan alat pergerakan (alat neuromotor) yang terdiri dari kinetoplas dan flagel. Kinetoplas terdiri dari blefaroplas. Aksonema merupakan bagian flagel yang terdapat di dalam badan parasit. Kadang-kadang ada struktur yang nampak sebagai satu garis mulai dari anterior sampai ke posterior yang disebut aksostil. Di samping badan parasit terdapat membran bergelombang dan kosta yang merupakan dasarnya. Beberapa spesies flagelata mempunyai sitostoma Berdasarkan struktur morfologinya,
Flagellata dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu Fitoflagellata dan Zooflagellata. Fitoflagellata merupakan kelompok flagellata yang memiliki ciri seperti tumbuhan, sedangkan Zooflagellata merupakan kelompok flagellata yang memiliki ciri seperti hewan.

1. Fitoflagellata
Fitoflagelata adalah flagellata yang mirip dengan tumbuhan karena memiliki plastida, sehingga dapat melakukan fotosintesis. Berdasarkan ciri-ciri morfologinya, Fitoflagellata diklasifikasikan menjadi 8 ordo, yaitu: Kriptomonadida, Euglenoida, Dinoflagellata, Krisomonadida, Prymnesiida, Volvocida, Prasinomonadida, dan Silicoflagellida .

2. Zooflagellata
Zooflagellata adalah flagellata yang menyerupai hewan, tidak berkloroplas dan bersifat heterotrof. Flagellata ini ada yang hidup bebas, bersimbiosis dengan organisme lain, namun kebanyakan bersifat parasit pada organisme lain. Berdasarkan ciri-ciri morfologinya, Zooflagellata diklasifikasikan menjadi 8 ordo, yaitu: Choanoflagellida, Cercomonadida, Pteromonadida, Trichomonadida, Diplomonadida, Hypermastigida, Kinetoplastida, dan Opalinida .

2.1.2    Ciri-ciri Flagellata
            1. Mempunyai flagel (bulu cambuk) sebagai alat gerak.
            2. Hidup sebagai parasit atau hidup bebas di habitat air laut dan air tawar.
            3. Permukaan tubuhnya dilapisi oleh kutikula sehingga bentuknya tetap. 
4. Memiliki dua macam protoplasma, yaitu, ektoplasma (lapisan luar) yang memadat dan lapisan dalam berupa endoplasma yang berwujud agak encer.

2.1.3 REPRODUKSI FLAGELLATA
Reproduksi pada Flagellata ada 2 macam, yaitu vegetatif dan generatif. Reproduksi vegetatif terjadi dengan cara pembelahan biner secara transversal, misalnya pada Euglena, sedangkan reproduksi generatif terjadi melalui persatuan antara ovum dan spermatozoid, misalnya pada Volvox.

a) Reproduksi secara vegetatif: pembelahan biner
Pembelahan biner pada flagellata berlangsung secara longitudinal. Menurut Smith (2010), pembelahan sel dimulai dengan menduplikasi DNA-nya untuk membuat dua set lengkap. Sel terus tumbuh dan set DNA bergerak ke ujung berlawanan pada sisi sel. Setelah sel telah mencapai ukuran yang tepat, sel membagi menjadi dua sel anak dengan DNA yang identik. Fusi biner adalah cara reproduksi klasik yang digunakan ketika suatu organisme hidup dalam lingkungan yang stabil. Waktu pembelahan biner ini penting, karena organisme harus melakukannya pada saat yang tepat. Proses ini sebagian diatur oleh septum cincin, yaitu cincin protein yang terbentuk disekitar pertengahan sel. Septum cincin ini mendorong sel untuk dibagi secara merata tanpa merusak DNA atau dinding sel. Kesalahan dalam proses fusi dapat menyebabkan pembentukan sel anak dengan DNA tidak lengkap, atau salinan tambahan gen tertentu. Cincin septum dirancang untuk mencegah hal ini.

b) Reproduksi secara generatif: persatuan antara ovum dan spermatozoid
Selain reproduksi secara vegetative (pembelahan biner), kelompok flagellata juga melakukan perkembangbiakan secara generatif. Reproduksi ini sangat diperlukan untuk memperkaya variasi genetic, sehingga akan meningkatkan kemampuannya untuk hidup pada kondisi lingkungan yang baru. Contoh flagellate yang memiliki proses secara generative adalah Volvox sp. Volvox merupakan kandidat protozoa yang unik untuk diteliti. Catatan penting untuk membahas Volvox adalah Volvox merupakan Flagellata yang berkoloni membentuk suatu bola.
Reproduksi aseksual terjadi pada garis ekuator, sel ini berkembang menjadi “germ cell”, kelompok individu jantan dan individu betina terbentuk pada koloni yang berbeda. Sel-sel germinal betina tidak membagi, melainkan semakin membesar untuk membentuk sebuah ovum. Pada beberapa spesies koloni Volvox bersifat hermaphroditic, yaitu dalam satu koloni dapat membentuk sperma serta ovum. Namun kematangan sperma dan ovum tidak pada saat yang bersamaan, sehingga pembuahan diri (pada satu koloni) dapat dicegah (Wimvan, 2003).
 Reproduksi dimulai dari koloni betina yang menggandung ovum dan koloni jantan yang mengandung sperma bertemu. Ovum dihasilkan oleh oogonium, sedangkan Volvox jantan menghasilkan spermatozoid oleh spermatogonium. Setelah terjadi fertilisasi akan menghasilkan zigot, zigot akan menghasilkan empat spora, yang kemudian akan menjadi individu baru. Pada Gambar dibawah ini menunjukkan koloni Volvox jantan dengan paket sel sperma dan Volvox betina dengan ovum. Sel sperma akan menuju koloni Volvox betina untuk mencari ovum dan terjadi pembuahan.
Beberapa Flagellata memiliki tahap kehidupan bolak-balik antara tahap proliferatif (misalnya trophozoites) dan kista aktif. Dalam bentuk kista, Flagellata dapat bertahan hidup kondisi yang sulit, seperti terpapar pada suhu yang ekstrem dan bahan kimia berbahaya, atau waktu lama tanpa akses terhadap nutrisi, air, atau oksigen untuk jangka waktu tertentu. Pada Zooflagellata, menjadi bentukan kista memungkinkan untuk bertahan hidup di luar tubuh inang, dan memungkinkan terjadinya transmisi dari satu host ke host yang lain. Ketika dalam bentuk trophozoites (Yunani, tropho=untuk memberi makan), secara aktif mencari makan dan tumbuh. Proses dimana terjadi perubahan menjadi bentuk kista disebut encystation, sedangkan proses mentransformasikan kembali ke trophozoite disebut excystation.
2.1.4 KLASIFIKASI FLAGELLATA
Berdasarkan struktur morfologinya, Flagellata dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu Fitoflagellata dan Zooflagellata. Fitoflagellata merupakan kelompok flagellata yang memiliki ciri seperti tumbuhan, sedangkan Zooflagellata merupakan kelompok flagellata yang memiliki ciri seperti hewan (Roger, 1988).

1. Fitoflagellata

Fitoflagelata adalah flagellata yang mirip dengan tumbuhan karena memiliki plastida, sehingga dapat melakukan fotosintesis (Roger, 1988). Fitoflagellata memiliki beberapa cara untuk mendapatkan makanan, yaitu:
·         Holozoik adalah mencari makanan dari lingkungan, menelan, lalu mencernakan didalam tubuhnya.
·         Holofitrik adalah dengan membuat makanan sendiri dengan cara fotosintesis.
·         Saprofitik adalah memakan organisme yang sudah mati.

Berdasarkan ciri-ciri morfologinya, Fitoflagellata diklasifikasikan menjadi 8 ordo, yaitu: Kriptomonadida, Euglenoida, Dinoflagellata, Krisomonadida, Prymnesiida, Volvocida, Prasinomonadida, dan Silicoflagellida (Roger, 1988).

a) Kriptomonadida

Organisme yang termasuk kedalam ordo ini memiliki ciri-ciri: tubuh kecil, berbentuk bulat telur, agak pipih pada salah satu sisi tubuhnya, permukaan selnya licin dan dilapisi dengan periplas, bentuk plastida memanjang mirip seperti perahu, memiliki dua buah flagella didaerah apikal dekat lubang mulut. Kedua flagella ini memiliki rambut-rambut yang tersusun dari protein filamen. Chroomonas mesostigmatica merupakan salah satu contoh yang representatif dari ordo ini.
b) Euglenoida

Ciri-ciri organisme yang termasuk ordo ini adalah memiliki bentuk tubuh menggelendong dengan ujung berbentuk meruncing, tubuhnya dilapisi dengan pelikel, memiliki dua buah atau lebih flagel (satu bulu cambuk panjang dan satu bulu cambuk pendek) yang muncul dari bagian lubang apikal, plastida berbentuk pipih dan seperti pita, dan memiliki stigma yang tampak jelas (bintik mata berwarna merah) yang berfungsi untuk membedakan antara gelap dan terang (Roger, 1988). Beberapa contoh dari ordo Euglenoida yaitu Euglena gracilis, Euglena acus, dan Euglena viridis.
Menurut Verda (2010), Euglena viridis dapat bersifat holofitrik dan holozoik. Bersifat holofitrik karena memiliki kloroplas yang mengandung klorofil, sehingga dapat membuat makanannya sendiri dengan cara melakukan fotosintesis. Bersifat holozoik yaitu dengan cara memasukkan makanannnya yang berupa organisme berukuran lebih kecil melalui sitofaring menuju vakuola dan ditempat inilah makanan dicerna.
c) Dinoflagellata
Organisme yang termasuk kedalam ordo Dinoflagellata banyak ditemukan di air tawar maupun air laut, dan merupakan sumber makanan penting bagi organisme kecil lainnya. Kelompok Dinoflagellata ini memiliki ciri-ciri: bentuk selnya biconical (seperti katup), memiliki alur spiral yang disebut cingulum dan celah longitudinal yang disebut sulkus, dan memiliki bentuk plastid yang bulat memanjang (Roger, 1988).
Dinoflagellata memiliki 2 flagela. Kedua flagella muncul dari satu lubang pada persimpangan antara cingulum dan sulcus. Dinoflagellata mampu bereproduksi secara aseksual dan seksual. Secara Aseksual biasanya melalui pembelahan mitosis khususnya pada dinoflagellata oseanik. Secara seksual melalui meiosis atau bila kondisi lingkungan memburuk akan berkembang menjadi kista istirahat dengan dinding sel yang tebal.
Contoh dari dinoflagellata antara lain Noctiluca miliaris dan Gymnodinium breve. Gymnodinium breve memiliki bentuk mirip seperti kunci gembok. Tubuhnya organisme ini dikelilingi oleh selulosa. Noctiluca miliaris kebanyakan hidup di air laut. Noctiluca miliaris dapat memancarkan sinar (bioluminense) apabila tubuhnya terkena rangsangan mekanik (Irfani, 2011).
d) Krisomonadida
Bentuk tubuh dari kelompok Krisomonadida ini oval (bulat memanjang) atau seperti bentukan daun, kadang beberapa sel membentuk koloni dalam sebuah selubung gelatin. Krisomonas memiliki plastid yang berbentuk pipih melengkung. Memiliki sepasang flagel yang terdapat pada daerah posterior tubuhnya, salah satu dari flagel memanjang.
e) Prymnesiida
Coccoliths merupakan salah satu contoh yang representatif dari ordo Prymnesiida. Coccoliths adalah kalsifikasi yang terbentuk dari sel coccolithophores, yang merupakan fitoplankton laut. Cincin coccolith terdiri dari sekitar dua puluh unit kristal kalsit. Bentuk dari sel ini pipih-oval atau melengkung (mirip seperti pelana kuda). Kloroplasnya terletak agak menonjol pada sel dan memiliki bentukan seperti mangkuk. Memiliki dua flagel pada daerah lateral tubuhnya, diantara flagel ini terdapat bentukan unik yang disebut haptonema.
f) Volvocida
Bentuk tubuh organisme yang termasuk ordo Volvocida umumnya bulat dan berdinding tebal. Setiap spesie memiliki satu plastida dengan bentuk yang bermacam-macam, tetapi umumnya berbentuk melengkung seperti cangkir. Flagellata yang dimiliki umumnya 2 atau 4. Struktur flagella halus, tetapi padabeberapa spesies flagella berkaitan dengan papilla. Organisme ini umumnya hidup berkoloni. Permukaan koloni halus karena dilapisi oleh gelatin. Contoh dari ordo Volvocida antara lain: Volvox globator, Clamydomonas sp, dan Polytomela caeca. Ciri-ciri dari Volvox antara lain hidup secara berkoloni, koloni Volvox dapat terdiri dari ribuan sel yang masing-masing sel memiliki dua flagella. Setiap sel memiliki inti, vakuola kontraktil, stigma dan kloroplas.

g) Prasinomonadida
Organisme yang termasuk kedalam ordo Prasinomonadida, umumnya memiliki ciri-ciri: sel berbentuk oval-pipih dan diselubungi oleh 1 atau lebih lapisan, memiliki satu plastida tipis yang berbentuk seperti cangkir, dan memiliki 1, 2, 4 atau 8 flagel yang muncul dari cekungan permukaan tubuhnya. Contoh spesies yang termasuk kedalam ordo Prasinomonadida adalah Tetraselmis convolutae.

g) Prasinomonadida
Organisme yang termasuk kedalam ordo Prasinomonadida, umumnya memiliki ciri-ciri: sel berbentuk oval-pipih dan diselubungi oleh 1 atau lebih lapisan, memiliki satu plastida tipis yang berbentuk seperti cangkir, dan memiliki 1, 2, 4 atau 8 flagel yang muncul dari cekungan permukaan tubuhnya. Contoh spesies yang termasuk kedalam ordo Prasinomonadida adalah Tetraselmis convolutae.
h) Silicoflagellida
Silicoflagellata tersebar secara luas di seluruh dunia, hidup pada zona neritik dan juga perairan dingin. Silicoflagellata adalah plankton laut yang mampu memperoleh energi baik sesara autotrof maupun heterotrof. Silicoflagellata merupakan fitoplankton yang berukuran sangat kecil yakni 6-20μm. Tubuh organisme ini berbentuk seperti lempeng bintang dengan pseudopodia yang muncul dari permukaan tubuhnya dan membentuk duri. Selnya memiliki banyak plastida kecil yang berbentuk bulat (Roger, 1988). Pergerakan tubuhnya dilakukan dengan bantuan salah satu flagella yang panjang. Flagella terletak didekat salah satu duri pada permukaan tubuhnya. Duri pada kerangka pada organisme ini berfungsi untuk mengapung diperairan. Kerangka Silicoflagellata biasanya terdiri 1-2% dari komponen mengandung silika sedimen laut.

2. Zooflagellata
Zooflagellata adalah flagellata yang menyerupai hewan, tidak berkloroplas dan bersifat heterotrof. Flagellata ini ada yang hidup bebas, bersimbiosis dengan organisme lain, namun kebanyakan bersifat parasit pada organisme lain. Berdasarkan ciri-ciri morfologinya, Zooflagellata diklasifikasikan menjadi 8 ordo, yaitu: Choanoflagellida, Cercomonadida, Pteromonadida, Trichomonadida, Diplomonadida, Hypermastigida, Kinetoplastida, dan Opalinida (Roger, 1988).
a)      Choanoflagellida
Choanoflagellata banyak ditemukan di laut atau air payau. Kelompok Choanoflagellata merupakan contoh yang sangat representative untuk mengGambarkan Zooflagellata yang hidup bebas dan memiliki struktur yang unik dalam mendapatkan makanan. Flagellata ini memiliki kumpulan mikrovilli pada bagian apikal yang berfungsi untuk menangkap mangsanya. Pada fase dewasa organisme ini hidup sesil dengan menempelkan bagian tangkainya pada substrat. Salah satu contoh spesies yang termasuk kedalam ordo ini adalah Monosiga ovata.


b) Cercomonadida
Organisme yang termasuk kedalam ordo Cercomonadida, umumnya memiliki ciri-ciri: bentuk sel pyriform atau silindris, dapat melakukan gerakan amoeboid pada bagian posterior tubuh guna untuk menangkap mangsa, nukleus besar dan terletak pada bagian anterior, memiliki dua flagellata yang tidak simetris (yang 1 menjulur panjang, sedangkan yang lain pendek).

c) Proteromonadida
Memiliki penjuluran flagella yang panjang adalah salah satu kharakteristik dari ordo Proteromonadida. Organisme ini memiliki dua buah flagel. Flagellata ini merupakan flagellata parasit pada amfibi dan reptile. Nucleus pada organisme ini tampak jelas pada bagian anterior, didekat nucleus ini tampak mitokondria yang berbentuk melengkung.

d) Diplomonadida
Beberapa Diplomonas hidup didalam sisitem pencernaan inang, beberapa merupakan parasit pada manusia. Diplomonas yang hidup bebas umumnya berada di perairan yang kaya akan bahan organik. Organisme yang termasuk kedalam ordo Diplomonadida, umumnya memiliki sel memiliki bentukan simetri antara nukleus dan sistem flagella. Flagella yang dimiliki oleh organisme ini 1 sampai 4 buah. Flagella berada dalam alur longitudinal. Nucleus pada sel ini memiliki 2 nukleus yang tampak seperti bentukan mata (Roger, 1988). Organisme ini tidak memiliki mitokondria dan aparatus Golgi, namun memiliki relik mitokondria yang disebut mitosomes. Trepomonas sp dan Hexamita sp merupakan contoh Diplomonas yang hidup bebas. Giardia lamblia merupakan contoh Diplomonas yang hidup sebagai parasit pada manusia (Tovar et al., 2003).
e) Trichomonadida
Organisme yang termasuk kedalam ordo Cercomonadida, umumnya memiliki ciri-ciri: bentuk sel pyriform atau oval, beberapa spesies dapat melakukan gerakan amoboid, nukleusnya terdapat pada bagian anterior tubuhnya, memiliki bentukan membrane bergelombang, jumlah flagelnya antara 4 hingga 6 buah. Nukleus pada organisme ini berikatan dengan pelta (bagian yang melengkung) pada axostyle. Salah satu contoh spesies yang termasuk ordo Trichomonadida adalah Tritricomonas foetus (Roger, 1988).

f) Hypermastigida
Metacoronympha merupakan genus terbesar pada ordo Hypermastigida. Organisme ini hidup didalam usus pada rayap dan kecoa. Ciri khas dari organisme yang termasuk kedalam ordo ini adalah bentuk sel pyriform dengan flagel yang tersusun mengerucut pada bagian apikal. Organisme ini memiliki satu nukleus.

g) Kinetoplastida
Ordo ini diberi nama Kinetoplastida karena spesies-spesiesnya memiliki organ khusus, kinetoplas. Anggota dari ordo kinetoplastida ada yang hidup bebas dan ada yang hidup sebagai parasit. Spesies yang hidup bebas di alam, umumnya hidup di lingkungan perairan yang mengandung banyak senyawa organik. Organisme parasitik pada ordo ini dibedakan menjadi 2 genus, yaitu: Leishmania dan Trypanosoma yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Dua contoh spesies yang paling representatif untuk mewakili anggota ordo Kinetoplastida yang hidup bebas adalah Bodo saltans dan Chynchomonas nasuta. Bodo saltans merupakan flagellata aquatik yang memiliki flagella yang panjang untuk membantunya meluncur (bergerak). Spesies ini banyak ditemukan di air tawar yang banyak mengandung bakteri atau air payau yang tinggi akan kandungan senyawa organik.

Chynchomonas nasuta merupakan spesies bacterivorus dengan 1 flagella panjang dan 1 flagella anterior pendek yang muncul dari daerah sitofaring.
Pada genus Leishmania ada tiga spesies yang paling sering menjadi parasit pada manusia, yaitu: Leishmania donovani yang menyebabkan leismaniasis viseral atau kala azar, Leishmania tropica yang menyebabkan leismaniasis kulit atau “oriental sore”, dan Leishmania bransiliensis yang menyebabkan leismeniasis mukokutis atau Espundia. Pada genus Trypanosoma terdapat tiga spesies yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia, yaitu Trypanosoma brucei, Trypanosoma gambiense, dan Trypanosoma cruzi. Penyakit yang disebabkan oleh spesies tersebut disebut tripanosomiasis (Gandahusada dkk., 1998). Gambar spesies Trypanosoma gambiense disajikan pada Gambar 4.22.

h) Opalinata
Opalinata merupakan kelompok organisme yang memiliki multiflagel. Organisme memiliki cirri-ciri: berbentuk pipih, silindris, atau mirip sepertibentukan daun, bagian permukaan sel dikelilingi oleh pelikel dan flagella (flagella tampak seperti silia), memiliki 1 atau banyak nukleus, tidak memiliki cytopharing, dan sistem pencernaanya termodifikasi menjadi pinositosis. Umumnya Opalinida hidup berkomensalisme didalam sistem pencernaan amfibi atau ikan.

2.1.5 MORFOLOGI FLAGELLATA
Karakteristik utama dari flagelata yaitu mempunyai jumlah flagela bervariasi dari satu dan dua atau lebih flagella, sering kali dalam kelipatan dua. Flagela kemungkinan muncul dari tubuh basal di bagian bawah dari ujung sel  atau dari tubuh basal terletak di bawah lapisan permukaan membran tempat flagela . Posisi penempelan flagela ini memiliki nilai taksonomi. Pada spesies lain dicontohkan oleh beberapa zoomastigopora, flagela yang aktif (undulasi) secara umum diarahkan ke depan  dengan satu seret. Pada spesies lainnya, flagela yang diarahkan ke belakang berhubungan dengan permukaan membran plasma menghasilkan membran undulasi tipis ketika flagela aktif dan mengangkat lipatan membranous. Oleh karena itu, membran bukan merupakan struktur yang permanen tetapi dapat terangkat ketika flagela menariknya ke atas selama undulasi. Flagela sisanya  kemungkinan diarahkan ke depan dan menunjukkan gerakan seperti cambuk.
Pada spesies lain, satu flagela kecil dan lainnya terbungkus di sekitar badan sel seperti pada dinoflagelata, biasanya dalam alur yang terspesialisasi (girdle) dekat garis tengah sel. Pergerakan flagela berbeda di antara spesies. Aktivitas meliputi gerakan seperti lengan, unduliasi yang menyerupai cambuk, atau riak yang menyerupai gelombang halus bergerak sepanjang sumbu flagela. Pada beberapa kasus, flagela dipegang dengan cukup kuat pada arah depan dengan gerakan gelombang halus, melintasi panjangnya. Air didorong sepanjang sumbu flagela. Dorongan air ini menghasilkan pergerakan sel melewati medium cair. Lintasan sel kemungkinan pada jalur spiral atau pada jalur langsung dengan gerakan berputardi sekitar satu sumbu.
Pada beberapa spesies, sel menunjukkan adanya pembentukan gerakan.Setiap flagela merupakan organel berbentuk silinder tipis kira-kira berukuran panjang 150 μm dengan diameter 0,2 μm. Permukaan membran yang mengelilingi flagela berhubungan dengan membran plasma pada bagian dimana flagela melekat pada sel. Struktur dalam flagela sangat kompleks yang tersusun atas pasangan tubulus sitoplasmik sentral dikelilingi oleh 9 doblet. Setiap doblet terdiri atas sepasang tubulus yang tersambung sepanjang panjang tubuhnya
Sebuah tubuh basal (kinetosom) biasanya sedikit bersifat refraktil dan terwarnai daripada bagian yang terpisah dari flagela. Pada beberapa spesies, tubuh basal juga mempunyai satu atau lebih fibril runcing yang terkait pada tubuh basal tersebut dan hanya terlihat pada pengamatan dengan mikroskop elektron.
Sitoplasma terlihat melalui pengamatan dengan mikroskop cahaya secara khas mengandung satu nucleus, meskipun ada bentukan multinukleat seperti pada hipermastigida dan Opalinata. Sitoplasma yang melingkupi sel mengandung vakuola dalam berbagai ukuran dan komposisi internal, satu atau lebih plastid (jika ada), mitokondria (organel respiratori), dan Golgi (organel sekretori) hampir tidak terlihat pada penampakan kotor dan akan terlihat pada penampakan dengan intensitas cahaya tinggi. Pada spesies dengan plastid yang jelas, komposisi pigmen, internal, struktur lamella membran, jumlah dan susunan pirenoid (refracto proteinaceus bodies), serta jumlah dan jenis membran sitoplasmik yang mengelilingi penting untuk membedakan ciri-ciri di antara spesies. Meskipun pada flagelata yang tidak terpigmentasi menunjukkan keterangan dari sisa plastid yang rata, beberapa spesies kekurangan klorofil tetapi berhubungan erat dengan pigmentasi, memiliki lebih sedikit plastid (leukoplas) mengindikasikan kemungkinan berkerabat dekat dengan tanda yang terpigmentasi.
Variabilitas sitoplasma merupakan petunjuk jelas dari jalur evolusi kompleks di antara flagelata. Pada beberapa jalur terlihat kemajuan dari bentuk heterotropik menjadi autotropik. Pada kasus lain, terlihat adanya transisi dari autotropik menjadi heterotropik dengan kehilangan kemampuan fotosintesis dan retensi plastid tanpa warna. Penyimpanan substansi/zat termasuk tetes minyak, tepung dan sisa karbohidrat (dalam bentuk butir besar atau massa granula), atau berbagai sisa organ biasanya dapat terlihat dengan jelas di dalam sitoplasma. Tipe produk sering kali memiliki arti taksonomik dan kemungkinan berhubungan dengan jenis nutrisi. Beberapa spesies autotropik menyediakan sebagian besar karbohidrat dalam bentuk butir-butir tepung atau adakalanya sebagai polimer-polimer kecil (leukosin) dalam bentuk cairan. Terkadang tampak tetes lemak, terutama dengan peningkatan maturasi sel. Spesies heterotropik menyediakan tetesan minyak, bahan lilin, atau lipid lain dalam sitoplasma. Kondisi fisiologis organisme, variasilain dalam karakteristik metabolik, dan tahapan pertumbuhan sering menghasilkan modifikasi. Substansi cadangan utama untuk setiap organisme digunakan sebagai Gambaran perbandingan dari spesies flagelata. Beberapa spesies memiliki tambahan penutup sel pada membran plasma periferal, misalnya (1) elastik, complex-ridged pellicles, (2) loricas (organik atau secara parsial untuk melengkapi mineralisasi dinding), atau (3) penutup yang menyerupai proteinaous halus atau selulosa. Lampiran luar tersebut dapat memiliki design geometrik yang kompleks dan elegant. Euglenoid dan beberapa chrysomonad bentuk kista menghasilkan lampiran dengan mineralisasi menyerupai labu di sekitar sel selama pertumbuhan aktif ataupun pada waktu enkistasi. Pada spesies lain, penutup eksternal berupa lapisan yang tidak terlalu menyolok yang dengan seketika mengelilingi dan mengikuti garis bentuk permukaan sel.

2.1.6 PERANAN FLAGELLATA
Flagellata yang bersifat holozoik berperan sebagai predator, memangsa organisme uniseluler atau ganggang, bakteri, dan microfungi, sehingga Flagellata memainkan peranan penting dalam mengendalikan populasi bakteri dan biomas (Wasetiawan, 2010). Flagellata yang bersifat saprofitik memainkan peran baik sebagai herbivora dan konsumen dalam tingkatan dekomposer dari rantai makanan.
Sebagai komponen dari mikro dan meiofauna, Flagellata berperan sebagai phytoplankton dan zooplankton di dalam lingkungan perairan yang berfungsi sebagai sumber pakan alami organisme lain, misalnya ikan dan udang (Redjeki, 1999). Dengan demikian, peran ekologis protozoa dalam rantai makanan komunitas akuatik sangat penting. Menurut Lupita (2009), flagellata dapat digunakan sebagai sumber Protein Sel Tunggal (PST), misalnya Euglena viridis dan Euglena oxyuris yang saat ini mulai dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat dunia tanpa memerlukan lahan yang luas dan waktu panen yang singkat dalam jumlah besar. Beberapa flagelata bersifat parasit dan merugikan, misalnya Giardia lamblia dan Trichomonas vaginalis. G. lamblia hidup di rongga usus kecil, yaitu duodenum dan bagian proksimal yeyunum dan kadang-kadang di saluran dan kandung empedu. Infekksi Giardia menyebabkan diare disertai steatore karena gangguan absorpsi lemk dan gangguan absorpsi karoten, folat, dan vitamin B12. Trichomonas vaginalis merupakan flagellata parasit pada saluran urogenital yang dapat menyebabkan beberapa penyakit pada saluran reproduksi maupun ekskresi. Contohnya yaitu vaginisitis, prostasitis, urethritis.
2.1.7 HABITAT FLAGELLATA
Flagellata terdapat dalam berbagai habitat, termasuk lingkungan darat dan perairan (air tawar dan air laut). Tanah yang ditinggali oleh protozoa telah diketahui dari hampir setiap jenis tanah dalam setiap lingkungan, dari tanah rawa sampai pasir kering. Flagellata termasuk protozoa dengan angka keragaman spesies yang dominan. Densitasnya mencapai 3000 sampai 200.000 per gram tanah. Sejauh ini, telah dipelajari tentang flagellate dari segi ekologis, yaitu spesies air tawar dan spesies air laut. Beberapa di antaranya adalah stenohalin (sensitive terhadap tonicity dan membutuhkan rentang salinitas yang sempit) dan euryhaline (toleran terhadap variasi salinitas).
Flagellata hidup secara komensal atau parasit dengan tumbuhan atau hewan yang sering membutuhkan lingkungan khusus,sehingga flagellate teradaptasi dalam lingkungan yang terbatas dari hostnya. Contohnya, flagellate dapat hidup pada lingkungan anaerob di usus serangga atau invertebrate. Flagellata darat ada yang autotrof obligat dan memerlukan pencahayaan yang memadai untuk pertumbuhan. Misalnya Chloromonads yang terhambat pertumbuhannya ketika musim salju. Spesies air autotrofik terbatas hanya pada zona fotik dimana kualitas cahaya dan intensitas cahaya berada dalam kisaran kompensasi fotosintesis organisme. Titik kompensasi fotosintesis adalah tingkat intensitas cahaya di mana fotosintesis hanya cukup untuk menjaga metabolisme respirasi. Fotoautotrof yang mampu menyesuaikan respirasinya ke tingkat yang sangat rendah dan sangat efisien menggunakan energi cahaya yang tersedia, memiliki intensitas cahaya kompensasirendah. Ada banyak variasi kompenssasi dari Dinoglagellata dengan kisaran < 1 -35 μEinsteins/m2/sec. Flagellata heterotrofik, walaupun kadang-kadang terhambat oleh intensitas cahaya, tetapi sedikit dipengaruhi oleh variasi cahaya daripada tipe fotoautotrofik. Jadi, flagelata heterotrofik banyak ditemukan di tempat yang mempunyai sumber karbon organic melimpah dan tanpa cahaya, meskipun ada beberapa yang dapat tumbuh baik di lokasi dengan intensitas cahaya rendah. Pertumbuhan pigmen dan warna euglenoid (contohnya, pigmen Euglena gracilis var bacillaris dan Astasia longa tak berpigmen) terjadi di tempat yang kurang cahaya daripada di tempat gelap. Beberapa euglenoid (contohnya E. sanguine dan E. haematodes) berpigmen merah yang bergerak ke permukaan cell dalam cahaya terang, dan memberi warna merah pada sel, namun warna tersebut akan memudar jika sedikit cahaya. Beberapa flagelata asetat juga bersifat anaerob fakultatif. Contohnya Ochromonas malhamensis yang hanya hanya berfotosintesis mingguan dan bergantung kepada sumber karbon eksternal. Flagelata asetat dapat hidup di lingkungan yang mempunyai pH rendah yang kaya akan asam aorganik. Mempunyai membrane yang relative impermeable terhadap asam organic dan menggunakan mekanisme transport membrane untuk regulasi dalam tubuh. Molekul khusus yang menempel pada membrane plasma dan membawa molekul asam tersebut ke sitoplasma.
2.1.8 DAUR HIDUP FLAGELLATA
Siklus reproduksi pada beberapa Volvocidan yang soliter dan berkoloni telah diketahui. Siklus hidup dari Polytomella caeca merupakan deskripsi yang representatif dalam genus ini. Reproduksi aseksual dilakukan melalui pembelahan biner. Sel mulai membelah di bagian ujung posterior dan bergerak maju menuju ujung anterior. Ketika dua sel ini masih melekat satu sama lain di bagian ujung anterior, flagella mengalami duplikasi dan delapan flagella memanjang dari tempat bersatunya. Saat terpisah, masing-masing sel memiliki empat flagella. Reproduksi seksual dilakukan melalui fusi dari keempat flagella isogamete yang menyerupai sel vegetatif. Persatuan gamet dilakukan dengan menjalin flagellakedua sel. Selama fusi berlangsung, satu set dari empat flagella mengalami resorbsi sehingga tersisa hanya empat flagella. Fusi dimulai dari ujung anterior, kemudian bergerak menuju ujung posterior atau dapat dikatakan berkebalikan dengan pembelahan biner. Selanjutnya, terjadi pemisahan zigot menjadi 4 sel anakan. Terjadi variasi dalam pola konjugasi di antara spesies Polytomella. Reproduksi menyebabkan terjadinya pertambahan populasi pada Polytomella caeca. Enkistasis terjadi saat Polytomella caeca mengalami blooming. Sel yang mengalami enkistasis, merontokkan flagelanya dan membentuk dinding yang tebal. Dinding kista yang masak terdiri atas empat lapisan. Lapisan pertama terdiri atas fibril yang dibentuk sebagian menempel pada membrane plasma. Sisa layer yang lain lebih tebal dan berfungsi sebagai proteksi kista terhadap stress lingkungan. Reticulum endoplasma dan badan golgi berproliferasi selama fase awal enkistasis, diikuti dengan reduksi jumlah dan peningkatan jumlah organel ini berserta plasmid saat maturasi kista. Berkebalikan dengan enkistasis, peristiwa eksistasis merupakan proses terjadinya perubahan fase kista menjadi trofozoid kembali. Dinding kista yang semul atebal, lama kelamaan mengalami perusakan sehingga trofozoid dapat keluar kembali.

2.1.9 TINGKAH LAKU FLAGELLATA
Sebagian besar flagelata fagotropik menggunakan penelanan partikel makanan secara sederhana pada satu atau beberapa tempat dalam plasma membrane. Tidak ada tempat yang terspesialisasi sebgaai tepat masuknya makanan, meskipun mungkin ada beberapa tempat dalam plasma membrane sebagai tempat masuknya makanan. Tempat khusus untuk masuknya makanan disebut sebagai kantong atau celah makan pada beberapa kriptomonas, euglena, dan flagelata lainnya. Dinoflagelata fagotropik memiliki mekanisme makan yang bervariasi, termasuk adanya jaring pseudopodial (psudopodial net) atau ada juga menyerupai jari yang memanjang untuk menangkap mangsa.
Peranema yang merupakan euglena tak berwarna memiliki apparatus makan yang luar biasa. Terdapat mikrotubul dan organ yang dapat memanjanguntuk membantu menangkap mangsa. Selama fagositosis, perpindahan euglenoid dilakukan untuk membantu orientasi dan proses penelanan makanan. Pada Entosiphon, apparatus makan terdiri atas siphon yang terbentuk dari mikrotubul. Selama proses makan, mengalami perbesaran diameter. Ketika makan telah selesai, maka sifon kembali ke diameter awal dan seluruh struktur kembali dalam membran plasma.